Saat ini, banyak pemikiran negatif yang terlintas di benak
masyarakat jika mendengar kata “kretek”. Kretek seakan menjadi musuh hidup
bangsa yang menyebabkan kerugian ekonomi, polusi udara, timbulnya penyakit, hingga
kematian.
Namun tahukah kalian?
Kretek merupakan budaya asli Indonesia seperti halnya
budaya-budaya lain yang masih butuh perhatian bangsanya sendiri. Kretek merupakan
sejarah bangsa. Kata "kretek" merupakan adopsi dari bahasa jawa yang berarti jembatan. Nah jembatan di sini merupakan analogi dari jembatan menuju sosialisasi pembicaraan antar pengkretek. Selain itu ada juga yang menyebutkan karena saat dihisap kretek meengeluarkan bunyi kretek..kretek.. Dan tahukah kalian bahwa kretek juga sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan negara?
Banyak hal-hal positif yang diambil dari kretek disamping sekedar isu-isu negatif atas penggunaan kretek.
Banyak hal-hal positif yang diambil dari kretek disamping sekedar isu-isu negatif atas penggunaan kretek.
Walaupun aku perempuan dan bukan pengkretek, namun aku ikut prihatin dengan pandangan-pandangan masyarakat dan peraturan-peraturan pemerintah yang semakin menyudutkan eksistensi budaya kretek ini.
Nah, di tulisan yang aku buat ini akan diungkapkan segala kelebihan tentang
kretek dan pengaruh besarnya terhadap pribadi hingga perkembangan negara dari
berbagai sisi. Semoga bisa meluruskan pandangan miring kalian tentang kretek.
Hidup bukan
matematika
“Hidup ini tidak sesederhana hitung-hitungan ekonomi”
Banyak pemisalan-pemisalan yang dibuat untuk menghitung
pengeluaran dana untuk membeli rokok per harinya. Perhitungan ini memberi
nominal akan kerugian pribadi hingga puluhan juta rupiah yang dikeluarkan
akibat membeli beberapa bungkus rokok pertahun.
Namun hidup ini tidak sesederhana hitung-hitungan ekonomi. Kebutuhan
pribadi tetentunya akan menyesuaikan terhadap aktivitas manusia. Hukum
pendapatan mengatakan semakin tinggi pendapatan maka akan semakinn tinggi pula
tingkat konsumsinya. Jadi, walaupun seorang perokok dinyatakan berhenti untuk
merokok, tidak menjamin dia bisa mendapat keuntungan sebesar nominal harga
rokok yang dikeluarkannya saat merokok. Kebutuhan-kebutuhan baru mungkin akan
muncul seiring aktivitas orang tersebut mengganti kebutuhan merokok.
Kretek bukan rokok
Saat ini banyak kemiripan antara macam bentuk kretek dan
rokok. Meskipun keduanya sama-sama berbahan dasar tembakau, namun banyak yang
salah penafsiran tentang kretek.
Kretek berbeda dengan rokok. Kretek mempunyai cita rasa khas
Indonesia. Tidak hanya berbahan tembakau, namun kretek juga mengandung campuran
bunga cengkeh dan saus-saus tertentu dalam pembuatannya. Hal ini yang menjadikan rasa kretek berbeda
dengan rokok yang hanya berbahan dasar tembakau.
Kretek mempunyai sejarah tersendiri. Konon kretek awalnya dikenalkan
oleh pribumi muslim asal Kudus bernama H.Djamhari pada sekitar tahun 1880. Fungsi utamanya kretek saat
itu adalah sebagai obat sesak napas (melalui cengkehnya yang terkenal sebagai
penghilang rasa sakit). Namun kini fungsi kretek telah berkembang menjadi
budaya baru indonesia yaitu “Budaya Mengkretek.”
Di dunia banyak cara mengkonsumsi tembaku. Di suku Indian yang
dikenal istilah “bermain asap”. Lalu budaya itu menyebar ke eropa menjadi
budaya baru yaitu cigarum. Seiring perkembangan jaman, budaya rokok menyebar
dan beradaptasi ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cita rasa, sejarah,
dan bahan dasar keretek berbeda
dengan rokok. Keretek bukan rokok.
Gerakan anti rokok
Keuntungan atas rokok dan kretek bukan hanya dinikmati oleh
petani tembakau, buruh pabrik rokok, pedangan asongan, tapi juga pada kita
semua. Dari tahun ke tahun pendapatan yang didapat dari penjualan kretek terus
meningkat, hal ini tentu saja berdampak pada pendapatan negara. Namun kini
tingkat pendapatan negara melalui rokok mulai turun drastis karena mulai adanya
peraturan peratuan dan kesepakatan baru antara perusahaan-perusahaan farmasi
dan lembaga global lainnya.
Pihak tersebut antara lain adalah Bill and Melinda gates
fondation, Glaxos mith line, Pfizer, dan Bloomberg Fniatires yang disponsori
oleh WHO. Mereka lalu mengadakan pertemuan yang didatangi oleh anggota-anggota
lembaga dari seluruh negara di dunia. Masing-masing dari negara termasuk Indonesia
dibagikan sejumlah uang untuk kemudian dibuat “Gerakan anti rokok sedunia”.
Tujunnya?
Menghancurkan industri kretek nasional dan kemandirian
bangsa Indonesia.
Merokok adalah hak
Kretek adalah barang legal. Mengkretek bukan tindakan
kriminal. Setiap orang mempunyai hak untuk memilih antara mengkretek atau tidak
mengkretek. Hal itu menjadi keputusan dan tanggung jawab pribadi. Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang beretika dan bertanggung jawab. Bentuk dari
tanggung jawab pribadi bagi pengkretek yaitu mengkretek dengan etika dan sadar
akan kepentingan umum. Yakni sadar akan lingkungan sekitar, waktu, dan umur(minimal
18 tahun). Sudah saatnya kita saling menghormati dan menghargai hak antara
perokok dan bukan perokok.
Mitos
Beberapa lembaga kesehatan yang modern mengemukakan bahwa
rokok mengandung zat berbahaya yang merusak tubuh dan menyebabkan kematian.
Namun kini terdapat sanggahan dengan hasil yang berbeda. diketahui
bahwa Jepang yang terkenal sebagai perokok berat, jauh lebih rendah tingkat
kematiannya(karena kanker paru-paru) dibandingkan Amerika yang tingkat konsumsi
rokoknya rendah. Setelah diteliti ternyata hal tersebut disebabkan karena pola
makan penduduk amerika tinggi akan lemak. Hal ini berkebalikan dengan rata-rata
konsumsi penduduk Jepang yang rendah lemak.
Jadi, konsumsi rokok tidak bisa dijadikan faktor tunggal
atas timbulnya penyakit. Konsumsi rokok tentunya tidak banyak berpengaruh buruk
terhadap tubuh jika dibarengi dengan konsumsi dan pola hidup yang seimbang
seperti konsumsi protein, sayur buah, karbohidrat, serta olahraga dan istirahat
teratur.
Ruang Khusus
Perokok mempunyai ruang bebas merokok di tempat yang tidak
ada larangan merokok (semacam warung kopi). Namun di lingkungan publik, lambang
larangan merokok kini semakin bnyak ditemui dan perokok semakin merasakan
keterbatasan dalam merokok.
Seperti halnya peringatan “dilarang membuang sampah
sembarangan” sebagai solusinya harus disediakan tempat sampah, “dilarang
kencing sembarangan” harus disediakan WC umum, maka peringatan “dilarang
merokok” juga perlu diberi jalan keluar dengan dibuat Ruangan khusus merokok. Pembuatan
larangan merokok tanpa disertai ruangan khusus merokok merupakan keputusan yang
tidak adil baik bagi perokok dan bukan perokok. sama halnya pemberi peringatan
tidak mempertimbangkan hak pribadi seseorang (untuk merokok).
Menuju jalan
sejahtera
Pajak adalah pungutan wajib yang ditarik pemerintah untuk
kesejahteraan rakyat. Untuk menuju kesejahteraan rakyat maka perlu adanya subsidi
pemerintah melalui pajak tersebut dalam pembangunan sekolah, pasar, rumah
sakit, jalan, dan layanan publik lainnya.
Rokok merupakan pendapatan devisa terbesar negara. Nilai
penjualan rokok secara nasional mencapai Rp 200 triliun per tahunnya. Data
Departemen Pertanian tahun lalu menyebutkan nilai ekspor rokok meningkat
sebesar 11,62 persen. Dari tahun sebelumnya yang hanya 375,6 juta dollar AS
menjadi Rp 419,27 AS pada 2009.
Di samping itu penerimaan cukai yang disumbang pada
pendapatan negara mencapai angka Rp 62,7 triliun pada tahun 2011. Data ini
meningkat dari dari tahun 2010 yang senilai Rp 59,2 triliun. Angka ini
diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang karena kebijakan
yang diambil pemerintah untuk menaikkan harga cukai rokok.
Maka bisa dikatakan kretek adalah jalan kesejahteraan bagi
masyarakat indoneesia.
UU bagi perokok
Undang-undang adalah peraturan yang dibuat oleh lembaga-lembaga
dan pejabat negara yang mengikat seluruh masyarakat secara umum. Undang-undang
diciptakan dalam rangka menuju kesejahteraan bersama.
Bagaimana dengan uu tentang rokok? Saat ini kaum perokok
merupakan perokok yang tidak berlembaga dan tidak mempunyai hak untuk bersuara
ketika muncul aturan-aturan tentang rokok yang terus dibentuk. Begitu juga rakyat
yang berperan langsung dalam terbentuknya kretek(produsen). Sudah saatnya ada
lembaga dan UU yang melindungi pihak perokok secara adil.
Pelanggaran tidak sepenuhnya terjadi karena ketidakpatuhan
aturan. Pelanggaran bisa juga terjadi karena kesalahan membuat aturan. Seperti halnya
peraturan larangan merokok di setiap sudut ruangan publik yang membuat sesekali
perokok tidak mentaati peraturan tersebut karena tidak adanya ruangan pribadi
untuk perokok.
Kuasa anti rokok
Para kuasa rokok terus membuat peraturan-peraturan baru
tentang rokok tanpa memperhitungkan nasib para produsen dan konsumen rokok.
Penulisan larangan merokok dalam bungkus rokok, cukai yang sangat tinggi, pembatasan
iklan rokok di media massa, hingga pembatasan jumlah produksi rokok dengan
rendah hati dituruti oleh pihak produsen. Para penganut anti-rokok pun semakin
membatasi ruang gerak konsumen kretek dan rokok.
Banyak peraturan yang dibuat para gerakan anti-rokok yang
menekan budaya dan ekonomi apalagi hal ini dilakukan untuk menguasai ekonomi
bangsa. Namun kretek adalah budaya Indonesia yang tidak akan mati
Indonesia republik
kretek
Dengan gempuran modal politik dan lembaga politik
internasional, mungkin kretek akan benar-benar hilang di Indonesia. Modus serupa
dialami oleh produk-produk nasional unggulan seperti kopra, garam dan gula.
Vonis medis, perundang-undang, dan pengkondisian ekonomi lah
yang semakin menjatuhkn produk tersebut. Ketergantungan kepada komunitas asing
pun diciptakan.
Masa jaya kopra hancur saat terdapat vonis bahwa kopra
mengandung lemak jenuh yang tinggi. Kehilangan kejayaan garam nasional juga disebabkan
oleh modus yang kurang lebih sama, dan gula juga merasakan demikian akibat
sistem perdangan global yang merugikan.
Nah, kretek merupakan komoditas nasional yang tersisa dan makin
terancam keberadaannya. Kita sebagai rakyat indonesia yang menjungjung tinggi
budaya harusnya ikut menjaga keberadan kretek. Yang diperlukan adalah
keberanian, kepercayaan diri, dan dukungan-dukungan untuk menjadikan Indonesia
sebagai negara yang berdaulat dan bermartabat.
“Seharusnya mereka bisa memanfaatkan industri yang bisa
berdiri di kaki sendiri ini, dibesarkan, dilindungi, termasuk caranya beriklan
segala macam dilindungi. Lalu kemudian mereka sebetulnya bisa diberi kesempatan
menjadi captain of industry, menjadi
pintu untuk berdirinya kekuatan nasional, pintu untuk pembukaan nasional dan
modal dalam negeri supaya mereka akhirnya bisa membantu industri hulu.
Oleh karena itu, dari segi etika dan dari segi hukum yang
bebas dari aspirasi penjajah kita harus menaruh perhatian pada faktor ini dan
akhirnya kalau alasannya kesehatan dal lain sebagainya itu tidak fair. Junk food merajalela tapi karena
itu dari kekuatan asing yang dilindungi, tapi kekuatan dalam negeri di mana
saja akan di tekan demi hegemoni utara, hegemoni kekuatan pembangunan,
kapitalisme liberal ataupun kapitalisme partai.
Saya kira kita sebagai bangsa harus melawan kakuatan itu dan
harus dengan rajin dan dengan setia,dengan semangat patriotik membela
kesempatan-kesempatan bangsa kita untuk bangkit terutama di bidang ekonomi
pembangunan.” (WS. Rendra)
Banyak orang mengatakan kretek atau rokok menyebabkan polusi
udara dan meracuni paru-paru para perokok pasif. Jika dibandingkan dengan polusi
udara yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor yang meracuni udara bumi hingga
60-70%, dan 30 %nya adalah polusi dari kebakaran hutan,pembakaran sampah
danlain-lain. Maka sebenarnya masih sangat kecil presentase polusi yang ditimbulkan dari penggunaan rokok dan kretek.
Jadi, masih burukkah pandangan kalian terhadap kretek?
Apakah kalian masih ingin berusaha memusnahkan kretek, atau sebaliknya
mendukung perkembangan bangsa Indonesia melalui produksi kretek nasional dan menghargai para pengkretek di sekitar kita?
Daftar pustaka:
DM, Abhisam, dkk. Membunuh Indonesia. 2011. Jakarta selatan: Penerbit kata-kata.
VCD "Mat Kretek"
No comments:
Post a Comment