Saturday, June 23, 2012

Tentang Kretek


Saat ini, banyak pemikiran negatif yang terlintas di benak masyarakat jika mendengar kata “kretek”. Kretek seakan menjadi musuh hidup bangsa yang menyebabkan kerugian ekonomi, polusi udara, timbulnya penyakit, hingga kematian.

Namun tahukah kalian?

Kretek merupakan budaya asli Indonesia seperti halnya budaya-budaya lain yang masih butuh perhatian bangsanya sendiri. Kretek merupakan sejarah bangsa. Kata "kretek" merupakan adopsi dari bahasa jawa yang berarti jembatan. Nah jembatan di sini merupakan analogi dari jembatan menuju sosialisasi pembicaraan antar pengkretek. Selain itu ada juga yang menyebutkan karena saat dihisap kretek meengeluarkan bunyi kretek..kretek.. Dan tahukah kalian bahwa kretek juga sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan negara?

Banyak hal-hal positif yang diambil dari kretek disamping sekedar isu-isu negatif atas penggunaan kretek.

Walaupun aku perempuan dan bukan pengkretek, namun aku ikut prihatin dengan pandangan-pandangan masyarakat dan peraturan-peraturan pemerintah yang semakin menyudutkan eksistensi budaya kretek ini.

Nah, di tulisan yang aku buat ini akan diungkapkan segala kelebihan tentang kretek dan pengaruh besarnya terhadap pribadi hingga perkembangan negara dari berbagai sisi. Semoga bisa meluruskan pandangan miring kalian tentang kretek.

Hidup bukan matematika
“Hidup ini tidak sesederhana hitung-hitungan ekonomi”

Banyak pemisalan-pemisalan yang dibuat untuk menghitung pengeluaran dana untuk membeli rokok per harinya. Perhitungan ini memberi nominal akan kerugian pribadi hingga puluhan juta rupiah yang dikeluarkan akibat membeli beberapa bungkus rokok pertahun.

Namun hidup ini tidak sesederhana hitung-hitungan ekonomi. Kebutuhan pribadi tetentunya akan menyesuaikan terhadap aktivitas manusia. Hukum pendapatan mengatakan semakin tinggi pendapatan maka akan semakinn tinggi pula tingkat konsumsinya. Jadi, walaupun seorang perokok dinyatakan berhenti untuk merokok, tidak menjamin dia bisa mendapat keuntungan sebesar nominal harga rokok yang dikeluarkannya saat merokok. Kebutuhan-kebutuhan baru mungkin akan muncul seiring aktivitas orang tersebut mengganti kebutuhan merokok.

Kretek bukan rokok
Saat ini banyak kemiripan antara macam bentuk kretek dan rokok. Meskipun keduanya sama-sama berbahan dasar tembakau, namun banyak yang salah penafsiran tentang kretek.

Kretek berbeda dengan rokok. Kretek mempunyai cita rasa khas Indonesia. Tidak hanya berbahan tembakau, namun kretek juga mengandung campuran bunga cengkeh dan saus-saus tertentu dalam pembuatannya. Hal ini yang menjadikan rasa kretek berbeda dengan rokok yang hanya berbahan dasar tembakau.

Kretek mempunyai sejarah tersendiri. Konon kretek awalnya dikenalkan oleh pribumi muslim asal Kudus bernama H.Djamhari pada sekitar tahun 1880. Fungsi utamanya kretek saat itu adalah sebagai obat sesak napas (melalui cengkehnya yang terkenal sebagai penghilang rasa sakit). Namun kini fungsi kretek telah berkembang menjadi budaya baru indonesia yaitu “Budaya Mengkretek.”

Di dunia banyak cara mengkonsumsi tembaku. Di suku Indian yang dikenal istilah “bermain asap”. Lalu budaya itu menyebar ke eropa menjadi budaya baru yaitu cigarum. Seiring perkembangan jaman, budaya rokok menyebar dan beradaptasi ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cita rasa, sejarah, dan bahan dasar keretek berbeda dengan rokok. Keretek bukan rokok.

Gerakan anti rokok
Keuntungan atas rokok dan kretek bukan hanya dinikmati oleh petani tembakau, buruh pabrik rokok, pedangan asongan, tapi juga pada kita semua. Dari tahun ke tahun pendapatan yang didapat dari penjualan kretek terus meningkat, hal ini tentu saja berdampak pada pendapatan negara. Namun kini tingkat pendapatan negara melalui rokok mulai turun drastis karena mulai adanya peraturan peratuan dan kesepakatan baru antara perusahaan-perusahaan farmasi dan lembaga global lainnya.

Pihak tersebut antara lain adalah Bill and Melinda gates fondation, Glaxos mith line, Pfizer, dan Bloomberg Fniatires yang disponsori oleh WHO. Mereka lalu mengadakan pertemuan yang didatangi oleh anggota-anggota lembaga dari seluruh negara di dunia. Masing-masing dari negara termasuk Indonesia dibagikan sejumlah uang untuk kemudian dibuat “Gerakan anti rokok sedunia”.

Tujunnya?

Menghancurkan industri kretek nasional dan kemandirian bangsa Indonesia.

Merokok adalah hak
Kretek adalah barang legal. Mengkretek bukan tindakan kriminal. Setiap orang mempunyai hak untuk memilih antara mengkretek atau tidak mengkretek. Hal itu menjadi keputusan dan tanggung jawab pribadi. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beretika dan bertanggung jawab. Bentuk dari tanggung jawab pribadi bagi pengkretek yaitu mengkretek dengan etika dan sadar akan kepentingan umum. Yakni sadar akan lingkungan sekitar, waktu, dan umur(minimal 18 tahun). Sudah saatnya kita saling menghormati dan menghargai hak antara perokok dan bukan perokok.

Mitos
Beberapa lembaga kesehatan yang modern mengemukakan bahwa rokok mengandung zat berbahaya yang merusak tubuh dan menyebabkan kematian.

Namun kini terdapat sanggahan dengan hasil yang berbeda. diketahui bahwa Jepang yang terkenal sebagai perokok berat, jauh lebih rendah tingkat kematiannya(karena kanker paru-paru) dibandingkan Amerika yang tingkat konsumsi rokoknya rendah. Setelah diteliti ternyata hal tersebut disebabkan karena pola makan penduduk amerika tinggi akan lemak. Hal ini berkebalikan dengan rata-rata konsumsi penduduk Jepang yang rendah lemak.

Jadi, konsumsi rokok tidak bisa dijadikan faktor tunggal atas timbulnya penyakit. Konsumsi rokok tentunya tidak banyak berpengaruh buruk terhadap tubuh jika dibarengi dengan konsumsi dan pola hidup yang seimbang seperti konsumsi protein, sayur buah, karbohidrat, serta olahraga dan istirahat teratur.

Ruang Khusus
Perokok mempunyai ruang bebas merokok di tempat yang tidak ada larangan merokok (semacam warung kopi). Namun di lingkungan publik, lambang larangan merokok kini semakin bnyak ditemui dan perokok semakin merasakan keterbatasan dalam merokok.

Seperti halnya peringatan “dilarang membuang sampah sembarangan” sebagai solusinya harus disediakan tempat sampah, “dilarang kencing sembarangan” harus disediakan WC umum, maka peringatan “dilarang merokok” juga perlu diberi jalan keluar dengan dibuat Ruangan khusus merokok. Pembuatan larangan merokok tanpa disertai ruangan khusus merokok merupakan keputusan yang tidak adil baik bagi perokok dan bukan perokok. sama halnya pemberi peringatan tidak mempertimbangkan hak pribadi seseorang (untuk merokok).

Menuju jalan sejahtera
Pajak adalah pungutan wajib yang ditarik pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. Untuk menuju kesejahteraan rakyat maka perlu adanya subsidi pemerintah melalui pajak tersebut dalam pembangunan sekolah, pasar, rumah sakit, jalan, dan layanan publik lainnya.

Rokok merupakan pendapatan devisa terbesar negara. Nilai penjualan rokok secara nasional mencapai Rp 200 triliun per tahunnya. Data Departemen Pertanian tahun lalu menyebutkan nilai ekspor rokok meningkat sebesar 11,62 persen. Dari tahun sebelumnya yang hanya 375,6 juta dollar AS menjadi Rp 419,27 AS pada 2009.

Di samping itu penerimaan cukai yang disumbang pada pendapatan negara mencapai angka Rp 62,7 triliun pada tahun 2011. Data ini meningkat dari dari tahun 2010 yang senilai Rp 59,2 triliun. Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang karena kebijakan yang diambil pemerintah untuk menaikkan harga cukai rokok.
Maka bisa dikatakan kretek adalah jalan kesejahteraan bagi masyarakat indoneesia.

UU bagi perokok
Undang-undang adalah peraturan yang dibuat oleh lembaga-lembaga dan pejabat negara yang mengikat seluruh masyarakat secara umum. Undang-undang diciptakan dalam rangka menuju kesejahteraan bersama.
Bagaimana dengan uu tentang rokok? Saat ini kaum perokok merupakan perokok yang tidak berlembaga dan tidak mempunyai hak untuk bersuara ketika muncul aturan-aturan tentang rokok yang terus dibentuk. Begitu juga rakyat yang berperan langsung dalam terbentuknya kretek(produsen). Sudah saatnya ada lembaga dan UU yang melindungi pihak perokok secara adil.

Pelanggaran tidak sepenuhnya terjadi karena ketidakpatuhan aturan. Pelanggaran bisa juga terjadi karena kesalahan membuat aturan. Seperti halnya peraturan larangan merokok di setiap sudut ruangan publik yang membuat sesekali perokok tidak mentaati peraturan tersebut karena tidak adanya ruangan pribadi untuk perokok.

Kuasa anti rokok
Para kuasa rokok terus membuat peraturan-peraturan baru tentang rokok tanpa memperhitungkan nasib para produsen dan konsumen rokok. Penulisan larangan merokok dalam bungkus rokok, cukai yang sangat tinggi, pembatasan iklan rokok di media massa, hingga pembatasan jumlah produksi rokok dengan rendah hati dituruti oleh pihak produsen. Para penganut anti-rokok pun semakin membatasi ruang gerak konsumen kretek dan rokok.

Banyak peraturan yang dibuat para gerakan anti-rokok yang menekan budaya dan ekonomi apalagi hal ini dilakukan untuk menguasai ekonomi bangsa. Namun kretek adalah budaya Indonesia yang tidak akan mati

Indonesia republik kretek
Dengan gempuran modal politik dan lembaga politik internasional, mungkin kretek akan benar-benar hilang di Indonesia. Modus serupa dialami oleh produk-produk nasional unggulan seperti kopra, garam dan gula.
Vonis medis, perundang-undang, dan pengkondisian ekonomi lah yang semakin menjatuhkn produk tersebut. Ketergantungan kepada komunitas asing pun diciptakan.

Masa jaya kopra hancur saat terdapat vonis bahwa kopra mengandung lemak jenuh yang tinggi. Kehilangan kejayaan garam nasional juga disebabkan oleh modus yang kurang lebih sama, dan gula juga merasakan demikian akibat sistem perdangan global yang merugikan.

Nah, kretek merupakan komoditas nasional yang tersisa dan makin terancam keberadaannya. Kita sebagai rakyat indonesia yang menjungjung tinggi budaya harusnya ikut menjaga keberadan kretek. Yang diperlukan adalah keberanian, kepercayaan diri, dan dukungan-dukungan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan bermartabat.

“Seharusnya mereka bisa memanfaatkan industri yang bisa berdiri di kaki sendiri ini, dibesarkan, dilindungi, termasuk caranya beriklan segala macam dilindungi. Lalu kemudian mereka sebetulnya bisa diberi kesempatan menjadi captain of industry, menjadi pintu untuk berdirinya kekuatan nasional, pintu untuk pembukaan nasional dan modal dalam negeri supaya mereka akhirnya bisa membantu industri hulu.
Oleh karena itu, dari segi etika dan dari segi hukum yang bebas dari aspirasi penjajah kita harus menaruh perhatian pada faktor ini dan akhirnya kalau alasannya kesehatan dal lain sebagainya itu tidak fair. Junk food merajalela tapi karena itu dari kekuatan asing yang dilindungi, tapi kekuatan dalam negeri di mana saja akan di tekan demi hegemoni utara, hegemoni kekuatan pembangunan, kapitalisme liberal ataupun kapitalisme partai.
Saya kira kita sebagai bangsa harus melawan kakuatan itu dan harus dengan rajin dan dengan setia,dengan semangat patriotik membela kesempatan-kesempatan bangsa kita untuk bangkit terutama di bidang ekonomi pembangunan.” (WS. Rendra)




Banyak orang mengatakan kretek atau rokok menyebabkan polusi udara dan meracuni paru-paru para perokok pasif. Jika dibandingkan dengan polusi udara yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor yang meracuni udara bumi hingga 60-70%, dan 30 %nya adalah polusi dari kebakaran hutan,pembakaran sampah danlain-lain. Maka sebenarnya masih sangat kecil presentase polusi yang ditimbulkan dari penggunaan rokok dan kretek.




Jadi, masih burukkah pandangan kalian terhadap kretek?

Apakah kalian masih ingin berusaha memusnahkan kretek, atau sebaliknya mendukung perkembangan bangsa Indonesia melalui produksi kretek nasional dan menghargai para pengkretek di sekitar kita?




Daftar pustaka:

Internet.
DM, Abhisam, dkk. Membunuh Indonesia. 2011. Jakarta selatan: Penerbit kata-kata.
VCD "Mat Kretek"

No comments:

Post a Comment