Wednesday, February 19, 2014

selamatpagi sahabatku

matahari yang mengintip di balik
genteng-genteng rumah tetangga
mulai menandakan datangnya pagi

seperti biasanya
burung yang selalu merindukan pagi
mulai menari bermandikan cahaya

dan di dalam kamar
kalian kembali merapatkan selimut
karena pagi semakin
mengingatkan pada sebuah rasa
sejuk yang nyata

pagi, beserta sejuknya
selalu menggugah sukma
walau di balik selimut
yang menyembunyikan rasa

para sahabatku,
pagi ini terlalu cantik
untuk diisi dengan cacimaki realita
dan aku memilih untuk menyingkirkan selimut
jauh-jauh dari kulitku
agar emosi dapat segera terbekukan oleh dinginnya pagi
yang menyentuh menggelitik

pagi ini aku memilih untuk bernyanyi
pagi ini terlalu cantik
pagi ini tak pantas diisi dengan cacimaki

benz
20/2/14