Friday, July 19, 2013

nyaman tak selalu indah

Diam, tenang, di sebuah kenyamanan, di antarakesibukan pekerja keras, hanya akan membuatmu bagai sebuah kerikil di kaki bukit yang tinggi. cebol dibalik bayang-bayang.

Terkadang bukan salah kita yang tak mampu berbuat apa-apa. namun apa yang dapat kita lakukan lagi jika semuanya telah ada tersaji dengan baik?
memang tak mudah beranjak dari suatu kenyamanan yang damai mengelus-elus kepala hati. berteduh dibalik bayang-bayang di antara terik mentari yang meletik menyengat. tak berbuat apa-apa namun tetap dapat makan, minum, tidur nyenyak..

Sungguh gawat. Jika terus-menerus seperti ini maka aku tak akan dapat berkembang!
menikmati kenyamanan memang tak salah. karena sifat dasar manusia memang punya keinginan untuk memuaskan diri.
tapi apa yang kita dapatkan dari kenyamanan itu sendiri?
apa pula arti semua ini jika tak ada yang dapat aku kontribusikan untuk lingkungan, terlebih untuk negeri ini mungkin? pernahkah kamu berpikir sejenak, kelak jika mati, apa yang akan dunia ini kenang darimu?

lagi-lagi aku diam. dan diam. terkadang mengingat masa lalu. ah..belum ada yang dapat aku perbuat dan bermanfaat untuk negeri tercinta ini. masa bodoh! persetan dengan masa lalu. kini aku berada di sebuah lingkungan yang memacuku untuk terus bergerak. mungkin memang aku yang beruntung, yang berada di keadaan dimana dapat memalingkan pandanganku dari kenyamanan dan kegelapan masa lalu.

aku mulai belajar untuk tak diam. walau sulit, sangat sulit. sampai banyak yang jengkel kepadaku, tapi aku masih belajar, untuk tak diam.
maka jika aku mulai merasa nyaman dan tenggelam, aku lebih baik menyingkir dari bayang-bayang gelap nan tinggi ini dan mencari cahaya agar dapat melihat dan merasakan terangnya alam semesta yang halus-kasar penuh kejutan.