Sunday, December 22, 2013

jumat pagi

mendung mulai pergi namun hujan tak kunjung berhenti. mereka terus asik menciptakan ritmis lembut menabuh genteng, paving, tanah, dan daun-daun yang hijau kemerah-merahan. menyamarkan suara jeritan anak kecil, suara gergaji yang memotong kayu, palu yang menghantam tembok, mesin-mesin kendaraan bermotor, dan gemerincing suara koin-koin yang terjatuh dari warung sebelah. hari ini hujan menjadi intro jumat pagiku. hari ini hujan menyelamatkanku dari kebisingan di pagi yang sejuk.

pagi ini syarafku terlampau malas untuk menggeakkan tubuh menuju kampus. yah, seperti pagi-pagi yang kemarin. mataku terlalu bangga saat dapat menangkap momen matahari terbit, kuing-kucing yang sedang diberi makan, burung-burung perkutut yang hinggap di puncak genteng, atau seperti hari ini, hanya melihat ribuan tetes air yang turun dari langit.

mataku bosan melihat pemandangan kelas yang tertutup rapat, apalagi melihat dosen. sudah satu pekan penuh aku membolos kuliah, dan aku tidak menyesal sama sekali.

well, hidup tidak hanya untuk kuliah. apalagi sekedar memikirkan hitung-hitungan akuntansi. dunia terlalu sempit untuk menyudutkan diri ke kampus. mungkin hari ini aku butuh kopi.

pagi ini hujan tak kunjung berhenti. aku menyeduh kopi dan hangatlah tubuh yang lemas ini. payung-payung berwarna-warni, anak-anak kecil tertawa renyah meghiasi pandangku yang sedang rindu kampung.

hari ini di jumat pagi yang agung, aku merenung.

benz. 20/12/13

Tuesday, December 17, 2013

ada

tarararara..turuururu..
dan taraa! kau kembali dalam kesendirian yang tak tertebak. seperti bertemu jurang di ujung jalan, dan kebahagiaan lenyap sudah berganti hampa. kosong tak berisi dalam kepala.

pram oh pram, benar katanya. di dunia ini manusia bukan berduyun-duyun lahir dan berduyun-duyun pula kembali pulang. namun seorang-seorang mereka datang. seorang-seorang mereka pergi.
doni oh, kau juga benar, bahwa orang-orang akan meninggalkan kita, satu per satu walau tak dikehendaki. dan sewaktu-wakti kau juga akan pergi sendiri. mati.

saat ini realita hanya sedang bermain-main, tenang saja. keramaian sebentar lagi datang. kebahagiaan bisa tumbuh lagi. namun ingat, kesendirian bukan ancaman, karena itu pasti. maka kau harus mencintai dirimu sendiri. namun jangan sia-siakan wktumu saat kau masih dapat berkumpul dengan para manusia-teman teman- dan alam yang menyenangkan. mereka adalah keindahan yang tak datang dua kali. maka jangan sia-siakan.

kau yang sedang dalam kesendirian, buatlah keramaianmu sendiri, pahat kebahagiaanmu sendiri, kuasai kesenangan dan kesedihanmu sendiri, karena pikiranmu adalah nyawamu.

lingkaran hitam

sahabatku sedang terkurung, sahabatku sedang terperangkap dalam lingkaran hitam, berjeruji. pandangannya lama-lama mengelam. sahabat-sahabatku itu banyak berkata-kata, bersumpah-serapah. namun kata-katanya semakin samar dari realita. subjektif. dan mengandung kebencian.

sahabatku oh, sahabatku. menyublimlah. lalu lewati lingkaran hitam yang berjeruji itu. lalu bangun imajimu yang penuh warna. nikmati realita yang bercerita.

Pagi yang minor

Pagiku saat ini berirama sendu, setelah dingin yang terlampau tajam semalam tinggal segenggam.
malas membuat tempurung kepala terasa semakin berat.

hari ini aku lagi-lagi mendengar berita tentang bencana-bencana yang tiada habis, dan di lain sisi ku lihat kau kembali bercerita. tentang hujan, tentang payung, tentang tanah basah tema hari ini.

nada-nada yang berurutan berjalan, dari mayor ke minor.

pagi ini selama satu-dua-jam ku serahkan perasaanku pada waktu.
waktu yang sendu.

21/11/13

diam

diam..diam..diam
kadang diam jadi pelarian
emosi yang meledak tlah tertekan bungkam
lama-lama tenggelam
melebur
menjadi kepingan-kepingan kecil
lalu larut bersama laut
berwarna biru kelam

Urusanku

Ini jalan, jalanku
ini tangan, tanganku
oh bukan punyaku
tapi punya-Nya
dan bukan punyamu
maka aku dapat menggunakannya
jika Ia menghendaki
bukan kamu menghendaki

19/10/13

Puisi tentang gelap

Gelap hanya sebuah tahap
untuk menuju cahaya yang lebih terang
tak hanya ada harap
kelam terlalu mencekam untuk diam

gelap, hitam, kelam
tak selalu mengerikan
namun memberikan hipnotis
seakan-akan gelap adalah efek jatuh
dan yang dapat dilakukan hanya keluh

gelap kini bukan jadi alasan
karena gelap hanya sebuah tahap
dan cahaya bukan hanya janji dan harap
hanya ada satu jalan untuk mendapatkannya
bergerak

Jogja 19/10/13

Friday, October 4, 2013

Mabuk mata

Begadang itu mengasyikan, apalagi ditemani secangkir kopi..

Hari ini aku mabuk mata, setelah terlelap begitu lama di antara mereka yang justru membuka mata dan saling berkata.
hari ini semua tampak indah di mataku..walau hanya sekedar melihat bintang yang jarang, lampu yang temaram, tatanan lantai yang simetris, kasur yang mulai mengempis, tumpukan kertas yang acak, coret-coretan tersembunyi di dinding, atau jam yang tak berhenti berdetak-yang jarum jam nya menunjuk angka empat, jarum menitnya menunjuk angka sepuluh, dan jarum detik yang terus berputar-putar dengan semangat.
begitu juga dengan malam..gelap malam.. aku tak tidur malam ini, dan aku dapat melihat segalanya, dan aku dapat mengamati hal terkecil dengan jelas, seperti setitik abu yang menempel pada keyboardku..

Jika sekarang adalah pagi, atau siang, atau sore, atau malam, mungkin akan ada banyak celotehan yang keluar dari orang-orang. namun kali ini orang-orang sedang tidur, maka aku bisa jungkirbalik di jalan raya, telanjang di ruang tamu, atau melangkahi kepala orang-orang yang sedang tidur. hihi.

Namun kali ini aku sedang mabuk mata. aku lebih ingin mengajak mataku membidik hal-hal yang sering tersepelekan, memicing ke segala arah. setelah melihat orang-orang yang sedang tidur dengan gaya-gaya yang tak pernah terlihat di televisi, aku ingin jalan-jalan menyusuri malam. dan mengamati hal-hal kecil. melihat warna yang gelap dan temaram. hitam, abu-abu, biru, jingga, kuning, kelabu. pernahkah kau mengamati awan di malam hari?


Friday, July 19, 2013

nyaman tak selalu indah

Diam, tenang, di sebuah kenyamanan, di antarakesibukan pekerja keras, hanya akan membuatmu bagai sebuah kerikil di kaki bukit yang tinggi. cebol dibalik bayang-bayang.

Terkadang bukan salah kita yang tak mampu berbuat apa-apa. namun apa yang dapat kita lakukan lagi jika semuanya telah ada tersaji dengan baik?
memang tak mudah beranjak dari suatu kenyamanan yang damai mengelus-elus kepala hati. berteduh dibalik bayang-bayang di antara terik mentari yang meletik menyengat. tak berbuat apa-apa namun tetap dapat makan, minum, tidur nyenyak..

Sungguh gawat. Jika terus-menerus seperti ini maka aku tak akan dapat berkembang!
menikmati kenyamanan memang tak salah. karena sifat dasar manusia memang punya keinginan untuk memuaskan diri.
tapi apa yang kita dapatkan dari kenyamanan itu sendiri?
apa pula arti semua ini jika tak ada yang dapat aku kontribusikan untuk lingkungan, terlebih untuk negeri ini mungkin? pernahkah kamu berpikir sejenak, kelak jika mati, apa yang akan dunia ini kenang darimu?

lagi-lagi aku diam. dan diam. terkadang mengingat masa lalu. ah..belum ada yang dapat aku perbuat dan bermanfaat untuk negeri tercinta ini. masa bodoh! persetan dengan masa lalu. kini aku berada di sebuah lingkungan yang memacuku untuk terus bergerak. mungkin memang aku yang beruntung, yang berada di keadaan dimana dapat memalingkan pandanganku dari kenyamanan dan kegelapan masa lalu.

aku mulai belajar untuk tak diam. walau sulit, sangat sulit. sampai banyak yang jengkel kepadaku, tapi aku masih belajar, untuk tak diam.
maka jika aku mulai merasa nyaman dan tenggelam, aku lebih baik menyingkir dari bayang-bayang gelap nan tinggi ini dan mencari cahaya agar dapat melihat dan merasakan terangnya alam semesta yang halus-kasar penuh kejutan.

Friday, June 28, 2013

universitas itu penjara

Jiwamu terperangkap pada gedung itu teman. sekarang kau adalah sebuah robot!

Jika boleh aku menyimbolkan, maka aku akan mengatakan kalau universitas sekarang adalah sebuah ''gedung pabrik'' yang mengolah manusia menjadi orang-orang bertenaga kerja ahli yang beretika, sopan, dan rapih (damn!).
hmmm tetapi not bad ya. keahlian-keahlian yang bisa kalian miliki dari perkuliahan tentunya dapat membantumu untuk bekerja sesuai kuliah yang kau dapatkan, akhirnya mendapatkan uang untuk makan, minum, membeli gadget, aplikasi, pulsa, berbelanja baju, tas, sepatu, dan membeli televisi yang menjelma jadi berhalamu dan membayar listrik untuk menonton tayangan artis favoritmu, atau berjalan-jalan berbelanja di sebuah mall besar di tengah kota.
tapi jika benar hanya itu yang dapat dilakukan, maka kalian tak beda dari sebuah robot pekerja yang tersetting oleh pemiliknya untuk membersihkan rumah!
"fokus kuliah, fokus kuliah, fokus kuliah, belajar, ingat orangtua yang membiayaimu, maka jadilah kau orang yang berguna" it's just a fvcking bullshit  you know, hidup tidak hanya untuk kuliah, dan ilmu dalam jurusan perkuliahan yang kau jalani saat ini tidak seberapa jika kau memandang betapa luasnya dunia ini, betapa beragam macam hidup, betapa banyak yang dapat kau kerjakan di luar sistem gedung pabrik itu, dan betapa banyak teman yang dapat kau kenali dari berbagai sudut daerah.
hidup tidak hanya tentang ekonomi, tidak hanya tentang tidak hanya tentang teknik-teknik mesin, tidak hanya tentang ilmu politik, tidak hanya tentang ilmu hukum, tidak hanya tentang ilmu geografi, tidak hanya tentang ilmu sosial, tidak hanya tentang ilmu melukis, dan apalah yang kau dapati di kuliahmu itu.

universitas-universitas sekarang yang bergedung megah itu hanya memberikan ilmu-ilmu yang terbatas karena sistem universitas yang komersil. dosen mengajar karena dibayar, dan mereka hanya menuruti sistem-sistem yang berlaku. ilmu yang kita dapat merupakan ilmu yang terancang oleh dewan-dewan pendidikan, dipilah-pilah sesuai jurusan yang kita ambil. dan jika dalam universitas terdapat 30 jurusan, maka tidak ada separo ilmu dalam universitas yang kita dapat melalui satu jurusan perkuliahan yang kita jalani. kecuali kau kuliah 5 jurusan yang berbeda sekaligus!

universitas dalam makna bahasa berarti keseluruhan, harusnya memberikan ilmu yang universal yang berarti seluruh atau menyeluruh. dan kuliah berasal dari kata kuli artinya setiap. jadi, seharusnya sebagai mahasiswa(yang sebenarnya) yang menjalani kuliah harus mengerti ''setiap'' ilmu-ilmu yang universal, menyeluruh dalam kehidupan. maka manusia terbagi menjadi empat tipe. tipe pertama adalah orang yang mengerti sedikit tentang sedikit hal. yang kedua adalah orang yang mengerti banyak tentang sedikit hal, yang ketiga adalah orang yang mengerti sedikit tentang banyak hal, dan yang terakhir yaitu tipe orang yang mengerti banyak tentang banyak hal. yang terakhir inilah tipe yang tertinggi. nah, mau jadi orang yang seperti apa kamu, itu pure terserah kepalamu sendiri! bukan terserah teman, pacar, saudara, atau orang tua. karena orang tua bukan Tuhan.(itu pun kalau kamu masih percaya Tuhan). dan orangtua kita mengininkan kita hanya fokus kuliah pun karena turut termakan sistem-sistem yang berjalan mulus dalam kehidupan ini. terdoktrin bahwa dengan kuliah kita akan sukses, dengan ijazah kita bisa mudah mendapat pekerjaan. perkuliahan itu sekolah yang baik, yang menuntun kita menjadi pribadi yang lebih baik. dan orang tua kita memang menginginkan yang terbaik. dan kembali lagi, yang terbaik untuk diri adalah diri kita sendiri.

intinya yang saya tulis di sini adalah, jangan terpaku pada ilmu perkuliahan saja (jika tidak ingin jadi robot). cobalah mengalami hidup di luar kehidupan nyamanmu itu. carilah ilmu-ilmu di luar ilmu perkuliahan(yang membosankan itu). hilangkan ego yang merugikanmu itu, carilah teman dari berbagai lingkungan, dari berbagai negara, berbagai kelompok yang belum pernah kau masuki. turut belajar dengan teman yang punya keahlian lebih, berbagi dengan sesama. hidup menjadi manusia seutuhnya!

Saturday, March 16, 2013

sebuah lagu

Kau adalah lagu, yang merubah duniaku saat diputar
memberikan kenangan pada suatu masa
memakan detik demi detik mengganti kekosongan menjadi petikan melodi
keindahan, esensi, citra yang tak terdeteksi robot
mengalun mendayu
merangkai mencipta harmoni
ketukan demi ketukan, nada demi nada
menari menyanyi
hangat dingin
senang sedih
segala yang berlawanan punya keindahan
dan kau adalah lagu yang selalu indah
yang membuatku mengabaikan waktu
meluapkan segala emosi
melupakan cacimaki